RS Jakarta Pionir BESS PLUS, Satu Sayatan Kecil, Saraf Kejepit Terhempas
“Untuk metode endoskopi biportal BESS PLUS sudah rutin kami lakukan pada pasien dengan saraf kejepit berbagai derajat, dan perbaikan gejala setelahnya sangat baik, proses recovery cepat dan komplikasi pun sangat minim,” kata Danu.
Secara keseluruhan, tindakan endoskopi tulang belakang biportal berhasil mengatasi jepitan di 1 level (11%), 2 level (44%), dan 3 level (45%).
VAS pada kaki dan tulang belakang secara signifikan menurun, dari rerata 7 menjadi 1 setelahnya. BESS PLUS menjadi bentuk penanganan kasus dalam studi ini yang bertujuan untuk membantu menghilangkan nyeri dengan prinsip dekompresi atau membebaskan jepitan.
CEO RS Jakarta, dr. Heru Pramanto, MARS menambahkan, sejalan dengan proses menuanya seseorang akan mengalami proses degenerasi pada tulang belakangnya.
Degenerasi ini bisa berupa berkurangnya cairan di bantalan tulang belakang, peradangan, kerusakan jaringan dan tulang belakang kehilangan elastisitasnya sehingga stabilitas tulang belakang terganggu.
"Akibat beban berlebihan misalnya kelebihan berat badan, tulang belakang akan tertekan saat menahan beban sehingga lama kelamaan kemungkinan dapat memengaruhi struktur tulang yang salah satunya bantalan tulang belakang," ujarnya.
Selain usia, pekerja yang sering duduk lama, apalagi membungkuk, bekerja dengan alat getar, berkendara dalam waktu lama, sering mengangkat beban berat, pernah jatuh, memiliki risiko mengalami masalah pada bantalan tulang belakangnya lama kelamaan bisa melejit keluar dari tempat semulanya dan menekan saraf tulang belakang.
Saat inilah kemungkinan akan muncul salah satu gejalanya yakni nyeri tulang belakang (low back pain) yang ketika tidak mendapatkan penanganan dapat mengganggu produktivitas harian.