RSUP dr. Kariadi Menyiapkan Satu Gedung Khusus untuk Isolasi Pasien Corona
Dukungan ketersediaan tempat tidur, juga datang dari jaringan rumah sakit yang ada di Semarang. Semua rumah sakit di Semarang saling membantu dengan menyumbangkan 2 tempat tidur untuk RS yang penuh. Cara ini digunakan untuk mengurangi beban Di RS terkait.
“Kami selalu berkoordinasi dengan RS lain di sekitar Semarang sehingga kita sering berbagi tempat tidur. Jadi, kami antardireksi saling berkomunikasi untuk sharing tempat tidur,” terangnya.
Dari segi diagnostik, di RSUP dr. Kariadi mamou melakukan diagnosis COVID-19 sekitar 400-450 per hari.
Sementara dari segi Sumber Daya Manusia Kesehatan, upaya penguatan juga dilakukan bagi tenaga kesehatan yang bertugas.
Agus menjelaskan, telah dilakukan upaya mitigasi dengan memastikan ketersediaan APD yang memadai (masker N95, baju APD), memberlakukan sistem shift guna menghindari terjadinya kelelahan, serta dukungan moril yang tak pernah putus.
Selanjutnya, sebagai RS Rujukan COVID-19 untuk pasien bergejala sedang dan berat, RSUP dr. Kariadi juga telah melakukan audit terhadap kasus yang meninggal. Hasilnya bahwa sebagian besar kasus kematian turut disebabkan oleh komorbid (penyakit penyerta).
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, telah dilakukan identifikasi komorbid serta intervensi pasien komorbid.
Atas berbagai upaya dan kesiapan RSUP dr. Kariadi dalam penanganan COVID-19 di Jawa Tengah khususnya Semarang, Jajang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya.