Rudi Perintahkan DLH Batam Segel Pabrik Daur Ulang Plastik Tak Berizin
jpnn.com, BATAM - Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengintruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam untuk menghentikan operasional puluhan perusahaan plastik yang tidak mengantongi izin lingkungan di Batam.
"Saya perintahkan DLH untuk operasi ke lapangan, perusahaan yang tak berizin saya minta di segel dan ditutup semua," ujar Rudi saat di kantor Wali Kota, selasa (12/3).
Sebelumnya, ada 50 perusahaan plastik yang ada di Batam. Sebagian perusahan tersebut tidak memiliki izin dan harus dihentikan operasionalnya. Namun untuk perusahaan yang terlanjur memiliki izin, Rudi mengaku akan mengkaji ulang. Kira-kira plastik tersebut didatangkan dari mana.
"Kalau plastik lokal saya kasih. Terlalu banyak plastik dari luar akan membuat kota ini kotor dan rentan terhadap lingkungan dan kesehatan," kata Rudi.
Disinggung penyegelan serta penutupan perusahaan akan berimbas pada pekerja lokal yang bekerja di perusahaan itu, Rudi pun mempertanyakan jumlah pekerja lokal. Menurutnya, sejauh yang ia ketahui, perusahaan tersebut tidak banyak memperkerjakan pekerja lokal. Ia juga menilai, nilai investasi perusahan tersebut tidak seberapa.
"Pekerja paling 10 sampai 20 orang. 30 paling tinggi. Sebagian besar pekerja asing," jelasnya.
Rudi sendiri mendukung investasi yang masuk ke Batam. Namun investasi yang membahayakan harus dipikir ulang. "Jadi boleh mendatangkan investasi, Tapi harus berkoordinasi dengan pemerintah kota, mana yang boleh mana yang tidak. Bukan berarti kita kembangin Batam kota industri, investasi semua kita terima," tegas Rudi.(eja)