Ruhut Ngaku Diperiksa Soal Aset Anas
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.
Anas merupakan tersangka dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. "Sebagai saksi Anas untuk kasus Hambalang, kaitan dengan aset-aset Anas," kata Ruhut di KPK, Jakarta, Rabu (12/3).
Ruhut tiba sekitar pukul 11.36 WIB. Ia tampak mengenakan baju warna biru dan merah. Di bajunya terdapat pin Pramono Edhie Wibowo yang diketahui menjadi salah satu peserta konvensi penjaringan calon presiden PD. Begitu tiba, Ruhut tampak sumringah dan melambai kepada wartawan.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku pernah mendengar soal aset Anas dari mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin. Meski demikian, Ruhut yang juga menggunakan jam tangan Rolex Yacht Master 2 warna emas itu enggan menjelaskan soal aset-aset yang didengarnya dari Nazaruddin kepada wartawan.
Ruhut hanya akan menjelaskannya kepada penyidik KPK. "Nanti lah, kan paling nanti aku bilang ke teman-teman KPK, kan Nazar udah ngomong, aku cuma ngaminin aja lah," tandasnya.
Seperti diketahui, Anas merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Sejak 10 Januari lalu, Anas ditahan di Rumah Tahanan KPK.
Setelah itu, KPK menetapkan Anas sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang. Anas dijerat dengan Pasal 3 dan atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan atau Pasal 3 ayat (1) dan atau Pasal 6 ayat (1) UU Nomor 15 tahun 2002 tentang TPPU jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
KPK sudah menyita sejumlah aset terkait dugaan TPPU Anas. Yakni dua bidang tanah di Kelurahan Mantrijero, Yogyakarta dengan luas 7.670 meter persegi dan 200 meter persegi atas nama KH Attabik Ali.