Rumah Liar dan Perkebunan Warga Makin Menjamur di Kawasan Dam
jpnn.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam diminta serius untuk menjaga wilayah sekitar Dam steril dari rumah liar (ruli) dan perkebunan warga.
Pasalnya, belakangan ini ruli di sekitaran Dam Mukakuning, terus bertambah. Kebun juga semakin luas di sekitar dam. Bekas kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu mulai digarap dan dijadikan kebun. Tetapi tidak ada penindakan dari aparat terkait.
”Kami yang tinggal di sini tidak mungkin melarang ada yang membangun ruli di atas sana. Sama-sama tak punya izin pak. Mau bagaimana lagi,” kata seorang warga ruli sekitar Dam Mukakuning, Selasa (24/4).
Dia menyebutkan di permukiman ruli kawasan Dam Mukakuning, sudah tinggal ratusan kepala keluarga. Dan kalau tidak dibatasi, bukan tidak mungkin semua hutan yang ada di kawasan itu akan dibabat dan dijaikan ruli dan kebun.
Demikian halnya di sekitar Dam Tembesi yang saat ini masuk dalam tahap lelang. Selain tambang pasir ilegal, warga menjadikan daerah tangkapan air di kawasan tersebut menjadi lahan perkebunan. Ada yang menanam pisang, kecang panjang, dan tumbuhan lainnya.
”Kami sudah lama di sini berkebun pak, dan kami tidak merusak kok,” ujar Nikson, petani di sekitar Dam Tembesi.
Nikson mengatakan, menanam sayur di lahan yang memang kosong. Dimana sebelumnya lahan di sana adalah bekas galian pasir ilegal.
”Jadi, bukan kami yang menghabisi pohon-pohon di sini,” ka-tanya.