Rumah Tumbuh Solusi Tekan Harga
jpnn.com - SURABAYA - Harga rumah mengalami kenaikan di atas 100 persen dalam tiga tahun terakhir. Perlambatan ekonomi pun berdampak kepada daya beli masyarakat. Ini yang membuat para developer mencari jurus jitu untuk membuat produk yang bisa terserap pasar.
GM Citra Harmoni Sidoarjo, Grup Ciputra, Purnadi mengatakan konsep rumah tumbuh adalah salah satu yang ditawarkan kepada calon konsumen. Rumah tumbuh yang dikembangkan hanya satu ruangan plus satu kamar mandi dengan luas 36 meter persegi.
"Kami juga berikan kepada calon pembeli beberapa skema pengembangan rumah," katanya kemarin di sela peluncuran cluster baru.
Direktur Grup Ciputra Edi Mulyono menambahkan setelah BI mengeluarkan surat edaran tentang pengetatan KPR pada akhir September terjadi perlambatan pasar. Bahkan, beberapa proyek Ciputra mengalami stagnan penjualan.
Ini yang membuat beberapa proyek tidak mencapai target akhir tahun. Penyebabnya, pihak perbankan mengalami kendala realisasi KPR. "Apalagi, 90 persen perumahan segmen menengah menggunakan KPR," tuturnya.
Menurut dia pihak pengembang harus terus melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Rumah tumbuh juga mempercepat proses pembangunan, sehingga waktu inden tidak lama. Serta, harga lebih terjangkau.
"Seharusnya, pengetatan properti tidak melalui KPR. Sebab, mereka yang menggoreng harga adalah para investor yang punya dana besar," katanya.
Karena itu, Edi mengatakan Grup Ciputra tetap terus melakukan ekspansi. Khususnya, wilayah Indonesia Timur. Tahun depan ada proyek baru di Palu, Kendari, dan Jayapura.