Rusuh di Karo, Warga Tewas di Ruang Bupati
"Ini jenazahnya sudah di Simpang Gurukinayan, kemungkinan besok (hari ini, Red) dimakamkan," ujar Susanto.
Sebelum disemayamkan ke rumah duka, mobil ambulance membawa jenazah korban sempat singgah di halaman kantor Bupati Karo. Hal itu membuat ratusan pengungsi warga Gurukinayan histeris dan emosi serta meminta pertanggungaawaban dari Pemkab Karo.
Salah seorang pengungsi yang ikut unjukrasa, Dedy Surbakti (18 ) mengaku mendapat pukulan di perut dari seorang anggota Polres Tanah Karo.
“Selain perut saya ditumbuki saya juga mendapat tendangan dan kalau saya liat orangnya saya masih ingat wajahnya," ujarnya .
Dampak lain akibat kekesalan warga, sebagian warga meluapkan emosi sehingga beberapa daun pintu yang terbuat dari kaca pecah, kursi/meja terlihat berserakan dan beberapa pot bunga di halaman menjadi sasaran amuk massa.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menyatakan, informasi yang diperoleh personel di Polres Karo, kericuhan berawal aksi unjukrasa sekitar 300 orang warga masyarakat Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo di Kantor Bupati Karo, Selasa (18/10) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Dalam tuntutannya, ratusan warga meminta agar dana relokasi tahap II korban erupsi Gunung Sinabung segera dicairkan.
Dia menyebutkan, unjukrasa pun memanas setelah ratusan warga masyarakat kecewa karena tuntutannya tak terpenuhi. Pasalnya, pihak BPBD Karo belum dapat mencairkan dana tersebut tanpa penjelasan.