Saat Ibu Kerja, Kakak Beradik Diperkosa Tetangga

Kamis, 14 Mei 2015 – 19:51 WIB

jpnn.com - BARUS - Dua bocah perempuan kakak beradik, FC (8) dan KC (6), mengaku diperkosa tetangganya berinisial AT (60). Sang ibu, RS (27), warga Barus, Tapanuli Tengah, langsung histeris mendengar pengakuan kedua putrinya itu.

Kepada New Tapanuli (grup JPNN) RS menceritakan, saat itu ia baru pulang kerja. Setibanya di rumah, ia melihat kedua putrinya menangis. Lalu ia bertanya kenapa mereka menangis. tapi kedua anaknya tutup mulut.

Namun, RS tidak putus akal, masih terus mencecar pertanyaan kepada kedua putrinya itu. “Saat pertama saya tanya itu, kejadiannya Minggu (10/5). Selama seharian itu saya tanya, mereka tidak mengaku mengapa mereka nangis. Keesokan harinya, kedua putri saya itu mengaku kesakitan saat buang air kecil. Saat saya tanya, kenapa sakit, akhirnya mereka mengaku apa yang mereka alami pada hari Minggu itu. Saat mereka mengaku diperkosa. Saat itu saya seperti disambar petir,” bebernya.

Masih kata ibu dua orang anak itu, FC mengaku sudah empat kali dicabuli tetangga berinisial AT itu.

“Kejadiannya di rumah saya. Setiap kali melakukan aksinya itu, pas saya lagi di tempat kerjaan,” tukasnya. Setelah mendengar keterangan kedua putrinya itu, RS langsung membuat pengaduan ke Polsek Barus.

“Pengakuan FC, ia diancam agar tidak memberitahukan perbuatan AT itu kepada siapa pun. Jangan agi tau ka si apo-si po, kalau diagi tau ambo cakkit tirunya. (Jangan beritahukan pada siapapun kalau tidak kucekek nantinya, red),” ujarnya dan dibenarkan FC. “Saya diancamnya kalau memberitahukan kepada siapapun,” aku FC.

Lebih jahu kata RS, setiap hari ini harus bekerja sebagai penjemur ikan di Desa Pasar Terendam, dan meninggalkan kedua putrinya di rumah berukuran 2 kali 3 meter berdinding papan itu. Ia sama sekali tidak menduga akan apa yang dialami putrinya saat ini.

Salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan, mengatakan akan membahas kasus tersebut dengan warga, agar pelakunya diusir dari kampung. “Kalau benar itu terjadi, sebaiknya pelakunya diusir dari kampung ini,” tegas warga itu.