Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saat Musim Paceklik, Panen Padi di Kulonprogo Malah Melimpah

Sabtu, 16 Desember 2017 – 20:27 WIB
Saat Musim Paceklik, Panen Padi di Kulonprogo Malah Melimpah - JPNN.COM
Panen padi di Kulon Progo. Foto: Istimewa

jpnn.com, KULON PROGO - Di musim paceklik 2017 ini, produksi padi di Kabupaten Kulon Progo sekitar 24.000 - 32.000 ton mampu menyediakan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga pasokan beras cukup sekaligus harga beras stabil.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kabupaten Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan, tanam padi September 2017 yang lalu menghasilkan panen pada Desember 2017 seluas kurang lebih 4.000 hektar dan produktivitasnya sekitar 6 sampai 8 ton per hektar, sehingga diperoleh hasil kurang lebih 24.000 hingga 32.000 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara  16.000 hingga 20.800 ton beras. 

"Kebutuhan di daerah kami dengan jumlah penduduk kurang lebih 470.000 jiwa dgn konsumsi 79,2 kg/kap/tahun maka dibutuhkan beras sekitar 3.500 ton per bulan. Artinya kebutuhan beras tercukupi malah terjadi surplus sebanyak sekitar 12.000 sampai 16.000 ton," demikian katanya di Yogyakarta, Sabtu (16/12).

Bambang menjelaskan, terjaminnya produksi padi Kabupaten Kulon Progo ini disebabkan karena Pemerintah Pusat dan Daerah benar-benar untuk terus menjamin bahkan meningkatkan produksi padi.

Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.

"Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masih dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman. Jadi proses produksi berjalan lancar," jelas Bambang.

Di tempat terpisah petani Dusun Sibuk Kidul, Margoluwih, Kecamatan Seyegan,  Sleman, Martono, mengatakan, musim ini hasil produksi walau kena hujan masih bagus, padinya varietas cimalaya menghasilkan 7-8 ton per hektar dan ciherang 6-7 ton per hektar dengan harga gabah basah Rp 4.500-4.600 perkg.

Perlu diketahui, berdasarkan data Kementan, luas tanam padi secara nasional pada Juli - September 2017 mencapai 1,0 - 1,1 juta  hektar perbulan. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun sebelum ada program Upsus hanya 500 ribu hektar perbulan.

Di musim paceklik 2017 ini, produksi padi di Kabupaten Kulon Progo sekitar 24.000 - 32.000 ton mampu menyediakan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News