Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saat Pulang Kampung, Suliono Ajak Debat, Ini Temanya

Senin, 12 Februari 2018 – 08:34 WIB
Saat Pulang Kampung, Suliono Ajak Debat, Ini Temanya - JPNN.COM
Garis polisi di depan Gereja Santa Lidwina Bedog, seusai diserang oleh pelaku teror bernama Suliono, Minggu (11/2). Foto: Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja

jpnn.com, BANYUWANGI - Suliono, 23, pelaku penyerangan terhadap empat jemaat gereja Katolik St Lidwina, Trihanggo, Gamping, Sleman, Jogjakarta, merupakan warga Krajan, Desa Kandangan, Pesanggaran, Banyuwangi, Jatim.

Begitu mendengar kabar menghebohkan itu, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran langsung datang ke rumah orang tuanya, kemarin (11/2).

Kapolsek Pesanggaran AKP Hery Purnomo bersama Danramil Kapten Sutoyo, Camat Hardiono menemui orang tua Suliono, Mistaji dan Edi Susiyah.

Selain minta keterangan, anggota polisi sempat menggeledah dan mengamankan sejumlah barang antara lain kalender 2017 berlabel Pondok Pesantren Padepokan Topo Lelono Pangeran Krincing, Pesantren Putra Putri (Sirojul Mukhlasin, Ummahatul Mukminin) Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, dan pamflet pondok pesantren bertuliskan Dakwah Maksud Hidup BERPAYAMAN II. “Juga ada beberapa buku,” terang Kapolsek Pesanggaran, AKP Hery Purnomo.

Menurut kapolsek, lingkungan dan latar belakang keluarga Suliono itu hanya warga biasa. Bapaknya sebagai buruh tani dan dikenal baik oleh masyarakat.

Di Desa Kandangan itu tingkat kerukunan dan keragaman sebenarnya sangat terjaga dengan baik.

Kegiatan keagamaan juga berjalan baik karena lokasi tempat ibadah seperti vihara, pura, masjid, dan gereja berdekatan. “Di sini (Desa Kandangan) itu rukun, bahkan ada gereja dan masjid pagarnya gandeng,” jelasnya.

Sehingga, terang dia, segala hal yang terjadi pada Suliono itu diduga kuat pengaruh dari pergaulan selama merantau, bukan dari pendidikan selama di rumahnya. “Anak baik-baik saat di rumah, orang tuanya juga tani tun,” ucapnya.

Suliono, penyerang empat jemaat Gereja Katolik St Lidwina, berasal dari keluarga biasa. Ayahnya buruh tani dan dikenal baik oleh masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News