Saat Real Madrid Seperti Bulls, Lakers atau Celtics
jpnn.com, KYIV - Real Madrid masih klub terbaik Eropa. Terbukti dengan gelar ke-13 Liga Champions ke-13 (la decimotercera) atau kali ketiga secara beruntun yang diraih di Olimpiyskiy Stadium, Kyiv, Mingu (27/5) dini hari WIB.
APRIDIO ANANTA, Jawa Pos
Kabar buruk bagi kontestan Liga Champions musim depan (2018–2019), ambisi Real untuk kembali memenangi Si Kuping Lebar tidak luntur sedikit pun.
Presiden Real Florentino Perez terang-terangan ingin melihat Los Merengues menjadi yang terbaik di Wanda Metropolitano, Madrid, venue final Liga Champions musim depan. ”Kami ingin melanjutkan dinasti,” tandasnya di situs resmi klub.
Gelandang Real Luka Modric membandingkan capaian sukses Los Merengues dengan sejarah klub-klub NBA. ”Kami menonton film tentang tim basket seperti Chicago Bulls, (LA) Lakers, dan (Boston) Celtics tentang bagaimana mereka meraih juara 3–4 kali beruntun,” tuturnya. ”Saya pikir Real telah membangun dinastinya di sepak bola,” imbuh pemain timnas Kroasia tersebut.
Namun, misi melanjutkan dinasti di Wanda sudah pasti sulit. Bukan hanya bakal meningkatnya sentimen untuk menjegal Real musim depan, konsentrasi Los Merengues juga akan terbelah untuk kembali memenangi La Liga. ”Musim ini (2017–2018) kami tertinggal 17 poin (dari juara La Liga Barcelona). Kami tidak cukup kompetitif di liga domestik,” kata Zinedine Zidane, entrenador Real, dilansir dari Marca.
Skuat Real juga digoyang dengan pernyataan egois sang superstar, Cristiano Ronaldo. Peraih top scorer Liga Champions enam musim beruntun tersebut belum menggaransi masa depannya (bertahan atau pergi).
Ada anggapan, pernyataan Ronaldo tak lebih dari upaya meminta kenaikan gaji. Bayaran Ronaldo saat ini GBP 365 ribu (Rp 6,8 miliar) per pekan. Masih kalah oleh Lionel Messi di Barca yang mencapai GBP 500 ribu (Rp 9,34 miliar) per pekan.