Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saat Tepat Wilmots Menjawab Ekspektasi

Selasa, 17 Juni 2014 – 10:36 WIB
Saat Tepat Wilmots Menjawab Ekspektasi - JPNN.COM
Marc Wilmots (jaket merah) bersama tim asuhannya. Getty Images.

jpnn.com - BELO HORIZONTE - Sudah banyak orang yang memuji timnas Belgia setinggi langit. Mereka dianggap sebagai generasi emas sepak bola Belgia setelah lama absen di kancah internasional. Terakhir, mereka tampil di Piala Dunia 2002 dengan Marc Wilmots sebagai pemain terakhir yang mencetak gol ke gawang Rusia.

Kini, de Rode Duivels -- julukan Belgia yang berarti Setan Merah bangkit dari mati suri di Piala Dunia 2014. Wilmots yang dulu menjadi bintang lapangan berperan sebagai pelatih. Para punggawa timnas pun diisi pemain-pemain muda buah dari pembinaan konsisten Royal Belgian Football Association (PSSI-nya Belgia). Tidak ada yang pernah bermain di Piala Dunia kecuali Daniel van Buyten.

Sebagian besar pemain Belgia tampil di Premier League, kompetisi sepak bola yang konon terbaik sejagat. Bahkan, di Piala Dunia 2014, Belgia menjadi timnas dengan jumlah pemain di Premier League terbanyak selain Inggris. Total ada 12 orang. Jumlah itu bisa bertambah dua orang lagi karena Leicester City promosi musim depan.

Prospek menjanjikan itu sudah mulai dibuktikan di level kualifikasi Piala Dunia. Belgia termasuk tim yang lolos dengan status juara grup. Dari 10 laga kualifikasi, mereka hanya kebobolan empat. Mereka juga unbeaten sepanjang kampanye menuju Brasil. Rekornya, 8 kemenangan dan dua seri. Raihan poin mereka di zona Eropa hanya kalah dari Jerman dan Belanda.

Menghadapi Aljazair di laga perdana mereka di grup H malam hari nanti (Siaran Langsung TV One/An TV pukul 23.00), Vincent Kompany dkk dibebani ekspektasi tinggi untuk langsung menang. Sebab, sudah banyak yang menagih sejauh mana mereka bisa bertarung di Piala Dunia kali ini. Tekanan mulai dirasakan para pemain.

Striker Romelu Lukaku mengakuinya. "Saya tidak terbebani. Saya menyukai tekanan. Saya hidup dengannya. Jika kamu takut dengan tekanan kamu tak akan bisa bermain bagus," kata pemain 21 tahun itu seperti dikutip Guardian.

Tekanan itu bahkan sampai membuat suasana latihan tim memanas. Dua pemain dilaporkan cedera karena ditekel rekan sendiri. Bahkan, Lukaku juga sempat cedera engkel sebelum uji coba melawan Tunisia pada Mei lalu.

"Suasana latihan kami bahkan seperti laga kompetitif lainnya. Kami sangat serius karena ingin menang," kata striker yang dikabarkan segera merapat ke Atletico Madrid itu.

BELO HORIZONTE - Sudah banyak orang yang memuji timnas Belgia setinggi langit. Mereka dianggap sebagai generasi emas sepak bola Belgia setelah lama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close