Saatnya Indonesia Ambil Alih Pengembangan Islam
Selasa, 06 November 2012 – 00:44 WIB
MAKASSAR - Indonesia sebagai negeri berpenduduk Islam terbesar di dunia seharusnya mengambil peran sentral dalam tugas-tugas pengembangan Islam. Negeri ini dipandang mampu untuk mengambil alih tugas yang selama ini melekat pada negara-negara Timur Tengah karena ditunjang oleh banyak faktor. Di antaranya Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan jauh dari Israel yang menjadi pusat konflik. Namun untuk mewujudkan hal itu, muslim di Indonesia harus bersatu padu. Perselisihan pendapat dalam mazhab jangan dibesar-besarkan. Sebaliknya, persamaan yang jauh lebih banyak yang harus ditonjolkan. Dua kubu terbesar dalam Islam, Sunni-Syiah harus menciptakan suasana yang saling menghargai dan menghilangkan fanatisme. Tokoh-tokoh panutan pada kedua mazhab tersebut yang semestinya dijadikan acuan dalam menilai ajaran kedua mazhab, bukannya dari kelompok-kelompok radikal atau sempalan.
Demikian menjadi poin penting yang disampaikan para pemateri dalam Seminar Internasional Persatuan Umat Islam Dunia, di Auditorium Al Jibra, Universitas Muslim Indonesia, Senin (5/11). Para pemateri yang hadir adalah Wakil Menteri Agama RI Prof Dr Nasaruddin Umar yang sekaligus membuka seminar, Sekretaris Jenderal Majma" Taqrib Baynal Madzahib (Lembaga Pendekatan Antar Mazhab) Ayatullah Muhammad Ali Taskhiri, Ulama Sunni yang menjadi Penasihat Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad, Syekh Maulawi Ishak Madani, Ketua MUI Pusat Prof Dr KH Umar Shihab, Ketua Dewan Pakar dan Cendikiawan Muslim Dunia Prof Dr KH Hasyim Muzadi serta Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Din Syamsuddin. Seminar tersebut turut dihadiri Duta Besar Republik Islam Iran Mahmoud Farazandeh beserta sejumlah atasenya, tokoh-tokoh Islam di Sulsel dan para aktivis muslim Sunni mau pun Syiah.
Rektor UMI, Prof Dr Masrurah Mukhtar di awal seminar berharap seminar itu akan menjadi momentum untuk merekatkan kembali kelompok-kelompok Islam yang selama ini berselisih. Jika umat Islam sudah bersatu, maka cita-cita tertinggi Islam sebagai Rahmatan lil Alamin bakal terwujud. "Saya kira kita bisa saling mendiskusikan perbedaan dan merumuskan etika dalam menghargai pendapat," katanya.
MAKASSAR - Indonesia sebagai negeri berpenduduk Islam terbesar di dunia seharusnya mengambil peran sentral dalam tugas-tugas pengembangan Islam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Ini Solusi dari Dharma Kun untuk Atasi Banjir di Jakarta
-
Komisi III Akan Gelar Fit and Proper Test 10 Calon Pimpinan KPK
-
Pengungsi Erupsi Lewotobi Kekurangan Persediaan Air Bersih
-
Ahmad Luthfi Ajak Raffi Ahmad dan Sejumlah Selebritas Blusukan
-
Sejumlah Sekolah jadi Pos Pengungsian Korban Erupsi Lewotobi
BERITA LAINNYA
- Humaniora
Ingat ya, Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Berebut Sisa Formasi, Honorer Non-Database BKN Harus Cermat
Selasa, 19 November 2024 – 06:54 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Ribuan Orang Lulus, Mendikdasmen Ungkap Sesuatu, Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang Bisa Dibantu?
Selasa, 19 November 2024 – 06:23 WIB - Lingkungan
FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
Selasa, 19 November 2024 – 03:11 WIB - Humaniora
Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
Senin, 18 November 2024 – 23:42 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Ingat ya, Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Berebut Sisa Formasi, Honorer Non-Database BKN Harus Cermat
Selasa, 19 November 2024 – 06:54 WIB - Sepak Bola
Soal Hasil Akhir Indonesia vs Arab Saudi, Shin Tae Yong Jujur Bilang Begini
Selasa, 19 November 2024 – 05:39 WIB - Seleb
Buku Nikahnya Ternyata Bodong, Rizky Febian Beri Penjelasan Begini
Selasa, 19 November 2024 – 04:34 WIB - Jogja Terkini
Info Pemadaman Listrik Hari Ini, Selasa 19 November 2024
Selasa, 19 November 2024 – 06:49 WIB - Sepak Bola
Hal yang Ditakuti Pelatih Arab Saudi dari Timnas Indonesia
Selasa, 19 November 2024 – 05:14 WIB