Safari Tiongkok
Oleh: Dahlan IskanMenjelang cari kursi saya beli sandwich tuna dulu. Untuk persiapan makan sahur. Takutnya kafe itu tutup di dini hari. Tidur pun nyenyak sambil memeluk sandwich.
Pagi-pagi saya ke terminal 3. Naik kereta antar-terminal. Saya mengandalkan logika: SQ ke Beijing pasti berangkat dari terminal 3 yang istimewa. Sejak dulu begitu.
Penerbangan tuan rumah diistimewakan. Seperti juga terminal 3 Cengkareng untuk Garuda. Sayang, sudah dapat keistimewaan tetap saja menghadapi kesulitan.
Tiba di terminal 3 Changi itu saya ingin tahu: lewat gate berapa. Saya pun ke layar informasi. Ternyata SQ jurusan Beijing lewat terminal 1.
"Ini perubahan besar!" teriak saya dalam hati. Dulu, terminal 1 hanya untuk penerbangan kelas bawah. Terminal 2 untuk penerbangan kelas menengah. Sedang terminal 3 untuk Singapore Airlines.
Saya pun ke terminal 1. Pakai kereta antar-terminal. Terpana. Ternyata terminal 1 sudah berubah. Sudah bukan kelas sederhana lagi.
Selama covid rupanya dilakukan pembenahan besar-besaran. Istana-istana branded ada di terminal 1.
Atau jangan-jangan sudah lama begitu. Saya saja yang sudah terlalu lama tidak naik SQ. Yakni sejak penerbangan dari Emirates tampil begitu perkasa.