Saham Bandara Kualanamu Dilepas ke Perusahaan Asal India, Negara Untung?
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut negara mendapat dua keuntungan dari aksi lepas saham Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Pertama, mendapat dana segar sebesar Rp 1,58 triliun dan pembangunan serta pengembangan Bandara Kualanamu.
PT Angkasa Pura II melepas kepemilikan saham Bandara Kualanamu sebesar 49 persen kepada perusahaan asal India, GMR Airport Internasional.
"Angkasa Pura II mendapatkan dua keuntungan, yaitu dana sebesar 1,58 triliun dari GMR serta ada pembangunan dan pengembangan Kualanamu sebesar Rp 56 triliun dengan tahap pertama sebesar Rp 3 triliun," ujar Arya di Jakarta, Jumat (26/11).
Arya mengatakan aksi melepas 49 persen saham itu membuat perseroan tidak perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 58 triliun untuk pengembangan Bandara Kualanamu, karena proyek pembangunan bandara justru ditanggung oleh mitra.
Menurutnya, dana sebesar Rp 1,58 triliun bisa dipakai oleh Angkasa Pura II untuk pengembangan dan pembangunan bandara baru di Indonesia.
"Ini namanya memberdayakan aset tanpa kehilangan aset, bahkan asetnya membesar berkali-kali lipat," jelasnya.
Angkasa Pura II dengan GMR membentuk perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi untuk mengelola Bandara Internasional Kualanamu.