Saham Hilang Senilai Kanada
Oleh Dahlan Iskan‘Tidak ternilai’ itulah yang kemudian sering dipakai perusahaan untuk menentukan nilainya sendiri. Semaunya sendiri. Hanya dengan satu pertimbangan: toh nilai itu bisa diterima pasar.
Ternyata sering kali diterima oleh pasar. Bahkan pasar itu sendiri yang kemudian membentuk nilai pasar. Dari situlah berkembang istilah populer ‘menggoreng saham’ di pasar modal.
Tesla, misalnya. Yang baru bisa menjual mobil listrik sekitar 500 ribu setahun. Nilai perusahaan itu sudah mencapai USD 45 miliar.
Sudah mampu mengalahkan nilai perusahaan Ford. Yang sudah bertahun-tahun mampu jualan 7 juta mobil per tahun.
Tiongkok pernah punya pengalaman pahit. Lima tahun lalu.
Harga saham di bursa Shanghai membumbung. Nilai perusahaan menggelembung kian jauh dari nilai yang sebenarnya. Persepsi telah mengalahkan kenyataan.
Harga saham tidak lagi ditentukan oleh kondisi riel di perusahaan. Tapi sudah lebih dibentuk oleh persepsi.
Gelembung itu akhirnya pecah. Bursa Shanghai ambruk. Harga saham jatuh. Jutaan rakyat menderita rugi besar: rakyat pembeli saham.