Saham MBSS Naik di Hari Pertama Listing
Kamis, 07 April 2011 – 18:19 WIB
Meski kurang likuid, Mardi meyakini dalam beberapa tahun ke depan ada prospek saham MBSS menjadi saham yang likuid karena industri nasional secara keseluruhan membutuhkan infrastruktur yang memadai. Tidak terkecuali jasa pengangkutan dan pelayaran. "Selain itu negara-negara lain juga membutuhkan sumber energi. Dan bisnis inti dari MBSS ini bergerak di sektor infrastruktur tetapi menunjang energi di bidang batubara melalui jasa pengakutan dan pelayaran yang dimilikinya," paparnya.
Direktur Utama MBSS, Patricia Pratiwi, mengatakan dana perolehan Initial Public Offering (IPO) senilai Rp 280 miliar itu akan digunakan untuk membeli 30 kapal tunda dengan kekuatan 1200 sampai 2800 horse power, kapal tokang dengan kapasitas 270 sampai 365 feet, dan floating crane dengan kapasitas 20 ribu sampai 45 ribu ton per hari.
Selain dari dana itu, untuk melakukan pembelian sejumlah kapal yang dibutuhkan tersebut maka perseroan juga sedang menjajaki pinjaman dari perbankan sebesar USD 49 juta. "Kita sedang jajaki baik (bank) lokal ataupun asing," kata Patricia. (gen)