Said Abdullah PDIP Bicara Soal Figur Cawapres untuk Ganjar, Simak
“Rekam jejak inilah yang menjadi keunggulan beliau berdua. Beliau berdua juga memiliki elektabilitas yang cukup baik. Keduanya berasal dari tokoh NU. Apalagi Ibu Khofifah selain sebagai Ketua PBNU, beliau juga Ketua Umum Muslimat NU, organisasi perempuan terbesar di Indonesia dengan jamaah yang sangat loyal,” tuturnya.
Dari sisi kepemimpinan dan intelektualitas, keduanya sudah sangat mumpuni. Kapasitas keilmuan keduanya tentang agama, kepemimpinan, pemerintahan, dan sebagainya tidak perlu diragukan lagi.
”Prinsipnya beliau berdua memenuhi kategori pendamping Mas Ganjar. Namun sekali lagi wewenang memutuskan cawapres ada di tangan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Disinggung soal pertemuan Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa dengan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu, Said Abdullah mengaku bahwa keduanya memang sudah beberapa kali bertemu. Bahkan saat Presiden ke-5 RI ke Surabaya meresmikan Taman Hutan Bakau, Megawati sempat bertemu dengan Khofifah.
”Soal pertemuan itu membicarakan apa, tentu hanya beliau-beliau yang mengetahuinya. Demikian halnya dengan Pak Mahfud MD, beliau sepengetahuan saya sudah beberapa kali bersilaturahmi ke rumah Ibu Mega,” ucap Said.
Said menambahkan, hingga kini Megawati rutin berkomunikasi dengan para kiai. Hubungan Megawati dengan para ulama sangat dekat dan intens berkomunikasi. Sehingga tidak ada kendala apa pun bagi Megawati untuk berkomunikasi dengan para kiai, terutama para kiai sepuh NU.
”Kapan pun Ibu Mega membutuhkan konsultasi dengan para kiai sepuh, hal itu dapat beliau lakukan,” tegas Said.
Apalagi, kata dia, banyak pengurus PDIP yang juga menjadi tokoh-tokoh NU. Di antaranya, Sekretaris Umum (Sekum) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah dan ada tokoh tokoh NU kultural lainnya di PDIP seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil.