Saingi Warteg, Warjak Jadi Inovasi Warung Nasi Kekinian
jpnn.com, JAKARTA - Warteg menjadi salah satu tempat makan favorit hampir di seluruh daerah. Selain harganya yang terjangkau, porsi yang disediakan pun sangat banyak.
Namun, belakangan banyak pengusaha warteg yang mengeluhkan omsetnya menurun. Hal itu lantaran kualitas warung mereka menurun karena mutu makanan dan kebersihan warung yang tidak terjaga.
Atas pemikiran tersebut, Martin Kauw dan Hendra Adrik Hudiono pun mendirikan Warung Jakarta atau disingkat Warjak yang terinspirasi dari Warteg. Konsep warjak pun mirip seperti warteg namun dikemas melalui franchise.
Warjak yang didirikan pada Februari 2017 lalu langsung menerapkan sistem kemitraan. Saat ini, sudah ada sekitar 53 mitra yang sedang mempersiapkan pembukaan gerai.
“Perbedaan mencolok Warjak dari Warteg dilihat dari menu yang ditawarkan yakni lebih higienis dan beragam. Kami menggunakan dapur terpusat, biar kebersihan dan keseragaman rasa tetap terjaga," jelas Martin.
Paket kemitraan Warjak dihargai Rp 5,5 juta. Investasi itu mencakup peralatan lengkap penyajian makanan.
Martin merinci peralatan tersebut di antaranya etalase, meja dan 2 buah bangku panjang, centong takar, piring, serta sendok ujarnya.
Diluar investasi itu, mitra masih perlu menyiapkan lokasi dan karyawan. Selain itu, mitra masih perlu order untuk pasokan makanan per harinya. Minimal order dari mitra sebesar Rp 250.000. Mitra bebas memilih 62 menu yang disediakan oleh Warjak. "Minimal menu utama seperti telur dadar, tempe orek dan sayur itu harus ada ya," ucap Hendra.