Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sakit Hati Dibilang Tidak Pantas Mengajar

Selasa, 26 November 2013 – 16:02 WIB
Sakit Hati Dibilang Tidak Pantas Mengajar - JPNN.COM
MASIH NGONTRAK: Mitha (berdiri, tiga dari kanan) bersama para pengurus dan anggota Yayasan Tunarungu Sehjira di kantor yayasan, Sabtu (23/11). Foto: Dody Bayu Prasetyo/Jawa Pos/JPNN.com

Namun, Mitha tidak kehilangan akal. Dia mengganti kata-kata rumit tersebut dengan istilah yang lebih mengena dan mudah dipahami. Misalnya, kata senyum, rajin, semangat, untuk mengganti kata optimistis dan positif. Kata sedih dan cemberut untuk mengganti kata pesimistis dan negatif.

"Kalau aku bilang cita-cita dan hobi, mereka baru tahu apa itu motivasi. Aku sedih, cemberut, mereka baru tahu apa itu negatif," terangnya sambil menunjukkan raut muka tersenyum dan sedih untuk menjelaskan maksudnya.

Selain itu, Sehjira memberikan pelatihan soft skill bagi anggotanya seperti kursus menjahit, bahasa Inggris, mengaji, komputer, dan origami (seni melipat kertas ala Jepang). Sayang, hingga saat ini Mitha belum memiliki gedung yayasan yang tetap. Meski Sehjira sudah berkembang di 33 provinsi, kantor yayasan di Jalan Perum Kompleks DPR RI-Pribadi Blok C No 40, Joglo, Jakarta Barat, tersebut masih mengontrak.

"Yayasan ini nonprofit, semuanya gratis. Penghasilanku jadi dosen dan honor mengisi acara aku bayarkan ke pemilik kontrakan. Impianku memiliki kantor sendiri belum terwujud," ucap dia.

Prestasi Mitha di kancah internasional juga diakui. Saat ini dia menduduki jabatan wakil presiden di Asia-Pacific Federation of the Hard of Hearing and Deafened (APFHD) sejak 2012. APFHD yang berkedudukan di Bangkok, Thailand, merupakan organisasi tunarungu internasional yang beranggota sembilan negara. Yaitu, Bangladesh, Indonesia, Thailand, Filipina, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Papua Nugini (PNG).

"Pada 2012 aku ditawari jadi ketua, tapi tidak mau. Aku sudah sibuk jadi dosen," tandasnya. (*/c5/c10/ari)

Keterbatasan bukan alasan untuk tidak berprestasi. Setidaknya, itulah yang ditunjukkan Rachmitha Maun Harahap. Meski terlahir dengan keterbatasan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close