Salah Siapa? Ribuan Warga Masih Buta Aksara
"Program diberhentikan karena tidak ada fasilitas atau biaya yang dianggarkan, baik dari pemerintah daerah atau dari pusat untuk pemberantasan. Informasinya, program pemberantasan buta huruf difokuskan kepada kabupaten/kota yang termasuk zona merah dalam kasus buta aksara," katanya.
Diakui dia, dari ribuan warga buta huruf juga masih ada yang usia produktif, yakni antara 15 hingga 40 tahun.
Namun, mereka tampaknya tak bisa mengenyam pendidikan karena mengalami cacat bawaan. Itu biasanya dilimpahkan pendidikan tidak di PKBM namun di SLB.
"Berdasarkan penyisiran di lapangan dari data tersebut, sebagian ada yang bisa membaca namun tidak lancar. Karena dari latar belakangnya drop out sekolah di kelas 3, 4 dan 5," terangnya. (lil/din/c21/diq/jpnn)