Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Salah Siapa

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 25 Maret 2020 – 06:30 WIB
Salah Siapa - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mungkin mirip mendidihnya hati Rahwana saat melihat putrinya, Dewi Shinta, dibiarkan merana di dalam hutan oleh suaminyi: Rama.

Maka Rahwana pun menculik putrinya itu untuk dibawa pulang ke Alengka. Shinta lantas ditaruh manis di istana. Sampai kemudian diculik lagi oleh Hanoman.

Namun Amerika tidak perlu menculik apa pun. Kalaupun tidak mendapat sampel virus dari Wuhan toh ada cara lain. Kan sudah ada orang Amerika yang pulang dari Wuhan dengan membawa Covid-19.

Bukankah sampel bisa didapat dari orang pertama terinfeksi Covid-19 yang pulang ke Seattle itu?

Sebaliknya aneh juga mengapa Tiongkok tidak mengizinkan tim dokter Amerika menolong Wuhan. Padahal Tiongkok mengizinkan tim dokter dari Perancis dan negara Eropa lainnya untuk membantu.

Adakah itu ada hubungannya dengan bunyi twit dahulu itu? Yang diunggah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok itu? Yang mengatakan Covid-19 sebenarnya dibawa masuk ke Wuhan oleh tentara Amerika. Yakni tentara yang ikut pekan olahraga militer dunia di Wuhan pada Oktober 2019.

Amerika sebenarnya juga punya diplomat khusus untuk penyakit menular. Yakni orang Amerika yang ditugaskan di Beijing. Khusus untuk bekerja sama dengan lembaga Tiongkok di bidang penyakit menular.

Nama diplomat itu: Dr Linda Quick. Dia ahli virus dan wabah. Dia ahli yang bekerja untuk badan penanggulangan virus dan wabah di Amerika. Selama bertugas di Beijing dia selalu bekerja sama dengan ahli wabah Tiongkok.

Menurut catatan saya, data virus itu memang sudah pernah dibuka ke dunia internasional. Saya juga tahu sudah ada lembaga di Indonesia yang mendapat kiriman data itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News