Salat Id dalam Situasi Siaga Satu
Petugas Bersenjata Komplet Sisir Kawasan MasjidMeski harus beribadah dalam pengawasan aparat bersenjata, ribuan muslim di Lyon tetap bergembira menyambut hari kemenangan. Lantunan takbir, tahmid, dan tahlil terus berkumandang.
Jalanan depan masjid pun tak mampu menampung ratusan mobil milik jamaah. Sebagian harus memarkir mobilnya di tempat lain. Tepat pukul 06.30, salat Id dimulai. Badr Eddin hanya mampu menampung 3.500 jamaah. Sementara mereka yang melaksanakan salat Id sekitar 5 ribu orang.
Nah, karena jumlah jamaah dan daya tampung yang tak sebanding, salat pun harus berdesak-desakan. Nyaris tak ada tempat tersisa untuk jamaah yang baru datang atau terlambat.
Namun, mereka yang tak dapat tempat masih bisa menjalankan ibadah. Menurut Ahmed, mereka bisa mengikuti pelaksanaan salat Id di masjid lain. Misalnya di Vaulx-en-Velin yang dikenal sebagai kawasan muslim. Atau di Majid Decine di kawasan Decines-Charpieu. ”Di sana (Decine), salat mulai pukul 07.30,” ujarnya.
Ahmed menambahkan, jam pelaksanaan salat Id di Decine memang berbeda. Itu untuk memberikan kesempatan kepada jamaah yang tak mendapat tempat di masjid raya. Juga kesempatan buat mereka yang bekerja agar tetap menjalankan ibadah. Sebab, tak ada libur nasional saat perayaan Idul Fitri di Prancis.
”Kalau ada dispensasi dari atasan, itu khusus saat jam pelaksanaan salat Id. Setelah itu jam kerja tetap normal,” terangnya.
Jam salat Id di Prancis memang tak seragam. Di Marseille misalnya. Konsulat Jenderal (Konjen) RI di sana baru menggelar salat Id mulai pukul 09.00 hingga 10.00. Itu bersamaan dengan pelaksanaan salat Id di KBRI Paris.(JP/*/c9/dos/fri/jpnn)