Saleh PAN Ungkap Blunder Fatal Pemerintah Terkait Kartu Prakerja
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay melihat program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah masih bermasalah. Antara lain, terkait efektivitas pola pendidikan yang menurut rencana akan dilaksanakan secara daring.
"Saya melihat program Kartu Prakerja ini menyisakan beberapa masalah. Misalnya, diluncurkan di tengah situasi penyebaran virus corona (COVID-19). Padahal, Kartu Prakerja ditujukan sebagai sarana pelatihan untuk skilling, upskilling, dan reskilling," ujar Daulay dalam pesan tertulisnya yang diterima, Kamis (16/4).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini kemudian memaparkan apa yang dimaksud dengan skilling. Yaitu, program pelatihan ditujukan untuk angkatan kerja baru yang ingin mendapatkan keahlian.
Kemudian upskilling, program pelatihan ditujukan bagi pekerja yang membutuhkan peningkatan keterampilan atau karier. Serta reskilling, pelatihan dengan memberikan keterampilan baru bagi pekerja yang di PHK sebagai dampak dari perkembangan teknologi.
“Baik skilling, upskilling, maupun reskilling semuanya akan lebih ideal bila dikerjakan dalam bentuk tatap muka," ucapnya.
Daulay menilai, program pelatihan secara daring kurang efektif, karena dalam program pelatihan yang telah dirancang pemerintah, ada praktikum yang harus diikuti dan dikerjakan secara langsung.
Di sisi lain, peserta tentunya tidak mungkin datang dan berkumpul di suatu tempat untuk mengikuti pelatihan, saat pandemi Covid-19 belum dapat ditangani. Karena hal itu tidak sejalan dengan seruan pemerintah yang meminta masyarakat tetap berada di rumah untuk beberapa waktu ke depan. (gir/jpnn)