Saling Tuding, Ada Apa Lagi Antara Australia dan Tiongkok?
Ketegangan hubungan Australia dan Tiongkok kian memanas pekan ini setelah kedua pihak saling melontarkan tudingan terkait bagaimana warga mereka ditahan dan diperiksa di masing-masing negara.
Rabu kemarin (9/09), Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam Australia yang mereka tuding telah "bertindak irasional" karena menggerebek kediaman empat jurnalis Tiongkok di Australia serta membatalkan visa dua peneliti asal Tiongkok.
Laporan ABC telah mengungkap identitas jurnalis dan akademisi Tiongkok yang diselidiki oleh Kepoolisian Federal Australia (AFP) dan Badan Intelijen Australia (ASIO).
Di antaranya yaitu kepala biro Layanan Berita Tiongkok Australia, Tao Shelan; kepala biro Tiongkok Radio International Sydney, Li Dayong; pengamat dan komentator media Profesor Chen Hong; dan pakar kajian Australia, Li Jianjun.
AFP dan ASIO sedang menyelidiki dugaan keterlibatan Partai Komunis Tiongkok (PKC) untuk menyusup ke Parlemen negara bagian New South Wales melalui kantor politisi Partai Buruh bernama Shaoquett Moselmane.
Mantan staf untuk Shaoquett, yakni John Zhang sedang diselidiki untuk mengetahui apakah ia telah memanfaatkan grup obrolan di aplikasi WeChat untuk mendorong Shaoquett mengadvokasi kepentingan Tiongkok di New South Wales yang beribukota Sydney.
Penyelidikan ini semakin memicu krisis diplomatik antara Tiongkok dan Australia setelah jurnalis ABC Bill Birtles dan jurnalis Australian Financial Review Michael Smith dievakuasi dari Tiongkok.