Saling Tuding sebagai Antek AS, Presiden-Wapres Afghanistan Bertikai
Senin, 23 Februari 2009 – 06:46 WIB
Serangan Massoud yang mengkritik kebijakan Karzai mengundurkan jadwal pemilu menambah panjang daftar deretan politikus yang menyorot hal serupa. Banyak politikus sepuh Afghanistan yang mempertanyakan legitimasi kebijakan pengunduran jadwal pemilu tersebut. Padahal, jabatan Karzai seharusnya berakhir pada 21 Mei tahun ini. Berdasar konstitusi, pemilu seharusnya dihelat paling lambat April.
Anggota parlemen dari oposisi menduga Karzai bakal memanfaatkan perpanjangan masa jabatan agar terus dapat memanfaatkan fasilitas negara dan meluaskan pengaruh untuk berkampanye. Seharusnya, kata mereka, jeda antara masa jabatan presiden berakhir hingga pelaksanaan coblosan, kekuasaan harus diserahkan kepada pemerintahan sementara yang dipimpin oleh selain kandidat presiden.
Namun, komisi pemilu independen yang ditunjuk Karzai berdalih bahwa pemilu harus diundur tiga bulan untuk mematangkan persiapan sekaligus menunggu kedatangan pasukan AS yang menjanjikan keamanan. Pada 17 Februari lalu, Obama mengumumkan bakal mengirimkan tambahan 17 ribu personel militer ke Afghanistan. Hanya, Obama tak menyebut kapan tanggal pasti pengiriman pasukan tersebut. Bahkan, dalam kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi Sabtu lalu (21/2), waktu pengiriman juga tak disinggung. (ape/ami)