Salju Sambut Jokowi, Presiden Afghanistan Berharap Berkah
jpnn.com, KABUL - Presiden Joko Widodo menyatakan dukungannya kepada Afghanistan untuk mewujudkan perdamaian. Jokowi -panggilan kondnag Joko Widodo- menyampaikan itu ketika menggelar pertemuan bilateral selama satu jam dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Kabul, Senin (29/1).
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Ashraf sepakat tentang pentingnya pembangunan ekonomi. Sebab, pembangunan ekonomi diperlukan untuk menopang perdamaian.
"Tanpa perdamaian tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun perdamaian, maka kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel," katanya.
Jokowi dalam lawatannya di negeri sarat konflik itu juga menyampaikan dukacita mendalam kepada Presiden Ashraf berserta seluruh rakyat Afghanistan atas tragedi teror bom di Kabul yang menewaskan ratusan orang belum lama ini. "Saya berdoa agar para korban dapat segera pulih dan kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujarnya.
Menurut Jokowi, kunjungannya ke Afghanistan merupakan bentuk penghormatan atas kunjungan Presiden Ashraf ke Indonesia pada tahun lalu. Jokowi menjadi Presiden RI setelah Soekarno yang mengunjungi Afghanistan.
"Kunjungan saya ke Afghanistan merupakan kunjungan kenegaraan bilateral pertama Presiden Republik Indonesia setelah hampir enam dekade. Terakhir Presiden Soekarno berkunjung ke Afghanistan pada Mei 1961," tuturnya.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung nilai perdagangan kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, katanya, potensi kerja sama perdagangan kedua negara sangat besar.
Untuk itu, Jokowi akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan jajaran terkait. "Saya telah meminta para menteri saya untuk mendorong business to business contact," tuturnya.