Salut! Anggota DPR AS Pidato 8 Jam demi Membela Imigran
Tapi, juga karena stamina dan semangatnya. Selama membacakan pidato, Pelosi berdiri dengan mengenakan sepatu berhak 4 sentimeter.
”Saya memiliki hak untuk membacakan testimoni dari para Dreamers. Saya masih punya banyak kisah lainnya,” ujarnya seperti dilansir CNN.
Ide untuk berpidato panjang lebar itu muncul dalam perjalanan menuju Capitol Hill. Berdasar aturan, para pemimpin partai boleh berpidato tanpa batasan waktu.
Pada pukul 07.45, Pelosi menelepon para ajudannya dan memerintah mereka untuk menghubungi legislator Demokrat satu per satu. Para legislator dari partai itu diminta mengirimkan kisah-kisah para Dreamers. Soal kesuksesan mereka dan kegalauannya karena akan dideportasi.
Pelosi juga meminta tolong dipilihkan ayat dari Alkitab untuk dibacakan dalam pidato. Para staf langsung bekerja untuk menyeleksi dan mencetak cerita para imigran itu sebelum akhirnya dikirim ke tangan Pelosi di ruang rapat.
Pelosi memulai pidatonya sesaat setelah mendeklarasikan bahwa dirinya tidak akan mendukung kesepakatan bujet sementara yang sudah disetujui oleh pemimpin kubu mayoritas di Senat Mitch McConnell dan pemimpin kubu minoritas Senat Chuck Schumer.
Itu disebabkan rencana keuangan tersebut tidak mencakup masalah imigran di dalamnya. Pelosi ingin agar Ketua House of Representatives Paul Ryan berjanji untuk membahas RUU Imigrasi.
Jika tidak, Pelosi memperingatkan bahwa sebagian besar anggota Demokrat tidak akan mendukung usul anggaran yang sedang dibahas tersebut. Jika itu terjadi, bisa kembali memicu shutdown atau mandeknya proses pemerintahan.