Salut! Bupati Berani Tertibkan Bangunan Gili Trawangan
Arief meminta kepala daerah lainnya juga meneladani sikap tegas Bupati Lombok Utara itu untuk menjaga destinasi lain.
Terutama di beberapa tempat seperti Labuan Bajo (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Manado, Wakatobi, Belitung, Tanjung Lesung Banten, dan hampir semua destinasi wisata di tanah air.
“Kalau kita peduli untuk kepentingan masa depan pariwisata yang sustainable, maka penertiban itu harus dilakukan sejak awal. Cukup dengan Perda, itu bisa dilakukan,” tegas Arief.
Sudah puluhan tahun bangunan permanen berdiri sepanjang bibir pantai Gili Trawangan.
Namun, Senin, 20 Februari, pemda membongkar seluruh bangunan yang memakan bibir pantai.
Bupati menyadari, ketegasan ini penting untuk kemajuan pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Lombok Utara.
Najmul pun sudah berkali-kali melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada pemilik bangunan itu.
Ke depan, bibir pantai Gili Trawangan itu akan dibuat menjadi tiga jalur.
Yakni untuk cidomo atau kuda-bendi, sepeda dan pejalan kaki. Dengan konsep ini dia yakin, suasana Gili Trawangan akan semakin nyaman dan tidak saling bertabrakan.
Saat ini, rata-rata wisman yang masuk ke sana, ada 1.200 orang per hari.