Salut, Mantan Buruh Cuci Ini Sukses Jadi Raja Restoran Beraset Miliaran
Peluang menjadi pengusaha kuliner, baru terbuka ketika suatu saat di tahun 1986 dia diajak bekerjasama oleh salah seorang rekannya untuk membuka warung soto. Dua bulan bergabung hasilnya masih kurang memuaskan. Akhirnya, dengan keberanian Wawan mengolah ulang resep masakannya. Hasilnya, pelanggannya mulai bertambah.
Karena semakin ramai, Wawan memutuskan resign sebagai asisten chef dan fokus mengembangkan warung tersebut. ”Karena saat itu pendapatan dari jualan soto 20 kali lebih besar dari gaji saya. Yo wes, mundur,” ujarnya terkekeh.
Kini, pilihan itu tidak salah. Warung soto telah menjelma menjadi restoran yang memiliki lebih dari 10 cabang. Pun begitu dengan brand soto lainnya, Tosoto serta brand bebek goreng Harissa. Pendapatannya pun kini sudah bukan 20 kali lipat, melainkan ratusan bahkan ribuan kali dari gaji yang dia terima dulu.
”Tapi yang paling saya syukuri dengan keberhasilan usaha ini adalah bisa menggandeng banyak orang lain untuk bekerja bersama,” pungkas pria yang kini memiliki lebih dari 350 karyawan itu. (*)