Salut! Yenny Wahid Bicara soal Wanita Kampung di Forum PBB
jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang aktivis Islam dan perempuan Indonesia, Yenny Wahid dipercaya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjadi pembicara dalam pertemuan tingkat tinggi United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT) di New York, Senin (12/3).
Dalam pertemuan ini, salah satu fokus yang mengemuka adalah pelibatan wanita di tingkat desa dalam upaya global menanggulangi bahaya radikalisme dan terorisme. “Mereka tertarik dengan program Kampung Damai yang kami inisiasi di berbagai desa di pulau Jawa,” kata Yenny.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan tinggi beberapa lembaga PBB itu, Yenny diminta untuk menjelaskan dampak dari programnya yang banyak menyasar masyarakat di tingkat akar rumput.
"Ketika masyarakat desa, terutama perempuan, dikuatkan, maka dampaknya langsung terasa secara masif. Data yang kami dapatkan melihat hubungan langsung antara perempuan yang berdaya dan tingkat radikalisme. Makin berdaya seorang perempuan, makin kecil kemungkinan ia terpapar aksi radikalisme,” kata perempuan pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid itu.
“Program desa damai kami memberikan pelatihan dan penguatan ekonomi untuk para ibu di tingkat akar rumput, ditambah dengan pelatihan tentang upaya perdamaian yang bisa mereka praktekkan di komunitasnya masing-masing. Saya senang bahwa kami mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan program ini karena ini berarti promosi untuk Indonesia,” imbuh putri dari Abdurrahman Wahid ini.
Dalam forum yang dimoderatori oleh dubes tetap Uni Emirat Arab untuk PBB, Lana Zaki Nusseibeh tersebut, Yenny diminta untuk memberikan pendapatnya atas rencana UN untuk membuat sebuah Rencana Aksi Penanggulangan Terorisme yang melibatkan lebih banyak peran perempuan dan anak muda di dunia, utamanya dalam area pencegahan tindak pidana berbasis kekerasan.
“Pelibatan perempuan dalam upaya pencegahan radikalisme mutlak dilakukan mengingat perempuan adalah salah satu korban utama ketika terjadi kekerasan di masyarakat,” tutur Yenny.