Sambut Obama, 452 Tapol Myanmar Bebas
Jumat, 16 November 2012 – 08:08 WIB

Sebelumnya, Myanmar telah membebaskan ratusan tapol yang didakwa terlibat aksi makar atas pemerintahan junta militer. Saat itu, pembebasan para tapol dilakukan sebagai bagian dari reformasi. Kebijakan tersebut berbuntut pada membaiknya hubungan baik Myanmar dengan Barat.
Sejumlah organisasi HAM, termasuk Human Right Watch (HRW), yang bermarkas di New York, mencurigai motivasi pemberian amnesti itu. "Sepertinya, (amnesti) ini adalah permainan baru di Burma, yakni permainan tahanan politik," ujar Deputi Direktur HRW Asia Phil Robertson. Dia menyebut pembebasan tersebut sebagai langkah sinis dan tidak transparan.