Sampai Kapan Lorenzo Butuh Waktu Adaptasi di Ducati?
jpnn.com, JEREZ - Sebelum kebut-kebutan di Sirkuit Losail, Qatar digeber, Senin (27/3) dini hari WIB lalu, sudah banyak yang berani memprediksi Jorge Lorenzo akan kesulitan di MotoGP Qatar.
Benar. Juara dunia lima kali itu start dari posisi ke-12, finis di posisi ke-11 di sirkuit yang sejatinya dikenal sangat bersahabat dengan Lorenzo.
Lorenzo pantas punya alasan masih harus beradaptasi dengan Ducati. Namun rekan setimnya, Andrea Dovizioso bisa start dari posisi lima atau baris kedua. Dovi akhirnya berduel sengit berebut podium tertinggi dengan Maverick Vinales dan nyaris menang. Catat! Lorenzo dan Dovi menggunakan kombinasi ban yang sama medium-soft.
Usai lomba, Lorenzo menyebut pengalaman Dovi dengan Ducati sejak 2013 adalah keuntungan besar. Sedangkan Qatar adalah balapan debut Lorenzo bersama tim Italia tersebut. Sejak dari awal, sebelum balapan dimulai, rider Majorca tersebut menyatakan Dovi lebih cepat darinya. Namun dia akhirnya juga mengakui bahwa finis ke-11 di Qatar jauh dari harapannya.
Sejak Selasa (28/3) sampai hari ini (30/3) Ducati menggelar uji coba privat di Jerez, Spanyol. Pada hari pertama, yang turun adalah pembalap uji Michelle Pirro. Sedangakan dua hari berikutnya Lorenzo dan Dovi akan melanjutkan. Ducati sendiri menyatakan bahwa uji coba tersebut diputuskan setelah hasil pra musim dirasa tidak cukup dan masih banyak hal yang belum dicapai.
Uji coba ini bakal sangat krusial bagi Lorenzo. Jerez adalah trek dimana Ducati selalu kesulitan tampil di sana. Maka jika Lorenzo mengalami kemajuan di trek tersebut, khususnya dalam proses adaptasi dan kepercayaan dirinya di atas Desmosedici, kemungkinan besar peluangnya untuk tampil bagus di Argentina dua pekan lagi akan terbuka.
Saat ini, hal yang paling merepotkan Lorenzo adalah menemukan titik pengeraman pas ketika akan memasuki tikungan. Ducati butuh gaya balap agresif agar tidak kehilangan banyak waktu ketika harus beradu akselerasi saat akan keluar tikungan dengan motor lain seperti Yamaha dan Honda. Gaya Lorenzo yang halus dan selalu mengerem agak jauh sebelum memasuki tikungan membuatnya kehilngan banyak waktu di tiap lapnya.
Di Malaysia, kekurangan Lorenzo tersebut bisa tertutupi karena sirkuit tersebut berkarakter cepat. Saat uji coba pra musim pertama digelar rider dengan nomor start 99 tersebut bisa dengan mudah mendapatkan kecepatannya di atas Desmosedici. Karena motor pabrikan Bologna itu memang lebih unggul dalam power dan sangat digdaya di trek lurus.