Sampoerna Ubah Nama Bank Dipo
Kamis, 10 Mei 2012 – 08:14 WIB
Pihaknya menyadari komposisi kredit sampai saat ini masih belum merata karena lebih besar di usaha menengah. Sementara sektor mikro dan kecil belum banyak tergarap. Oleh karena itu dia berharap kedepan lebih banyak lagi program yang ditujukan untuk nasabah mikro dan kecil. "Sampai saat ini sekitar 70 persen kredit tersalurkan ke sektor menengah. Maklum, karena kita mengawali dari sektor menengah jadi untuk mikro dan kecil baru 30 persen," lanjutnya
Sementara untuk melebarkan sayap bisnisnya, Bank Sahabat Sampoerna bertekad akan menggarap sektor-sektor usaha lain yang potensial, salah satunya perdagangan. Menurut Indra, hal itu berkaitan dengan tingginya kebutuhan primer masyarakat yang akan selalu dibutuhkan setiap waktu. "Sektor perdagangan potensinya besar karena perputarannya cepat. Selain itu, sektor pertanian dengan pilihan tanaman yang tidak terlalu terpengaruh cuaca juga bisa digarap. Sektor peternakan misalnya ayam kampung dan ikan juga," terangnya
Mengenai pergantian nama, Indra mengaku hal itu dilakukan untuk memberikan semangat baru kepada seluruh karyawan Bank Sahabat Sampoerna. Disisi lain nama baru tersebut diharapkan bisa membawa kondisi kinerja yang lebih baik dibandingkan ketika menggunakan nama sebelumnya. "Pergantian nama sebenarnya sudah mendapat izin BI Februari 2012 kemarin, ini sangat penting untuk menambahkan daya saing Bank di dalam industri perbankan nasional," sebutnya.