Sandi Cermati Ancaman dan Peluang di Balik Pelemahan Rupiah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sangat khawatir dengan nilai tukar rupiah yang terus merosot terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Menurut Sandi, penurunan kurs rupiah bisa mengancam usaha dan stabilitas pangan di Jakarta.
"Bahaya banget. Jadi saya ingin memberikan penekanan bahwa dengan rupiah yang melemah dan dolar yang meningkat, ada kelemahan, tetapi ada juga kekuatan," kata Sandi di Balai Balai Kota DKI, Senin (2/7).
Hal utama yang dikhawatirkan Sandi adalah gejolak inflasi bahan pangan impor. Menurutnya, banyak makanan dan bahan pokok pangan impor yang beredar di pasaran.
"Itu yang saya pantau terus kenaikan bahan pokok. Karena sebagian dari harga bahan pokok itu tergantung pada US Dollar. Jadi ada telur, ada daging ayam," kata Sandi.
Sandi juga memastikan pelemahan rupiah akan berimbas pada busana impor. Menurutnya, busana impor dari merek terkenal pasti naik.
Namun, hal yang membuat sandi lebih waswas adalah sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, harus ada upaya menyelamatkan UMKM dari akibat devaluasi rupiah.
"Jadi kalau ada kenaikan biaya produksi, mereka tidak akan bisa meningkatkan harga jualnya, karena daya beli yang masih belum pulih. Jadi kami akan lakukan juga pelatihan kepada UMKM untuk memastikan mereka tidak terdampak secara signifikan dengan naiknya harga bahan baku impor yang pasti akan terjadi sebagai dampak yang logis dari kenaikan US Dollar terhadap rupiah," kata Sandi.
Meski demikian, Sandi juga melihat adanya peluang positif bagi Indonesia dalam menghadapi kenaikan kurs USD. Salah satunya dengan menggaet wisatawan mancanegara pada perhelatan Asian Games 2018 mendatang.