Sandi Dorong Pejabat Pakai Akal Sehat, Rocky Gerung Singgung Utang Bertenor 10 Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menggelar diskusi bertitel Misteri Jurus Jitu Ekonomi, Senin (27/4) malam. Diskusi secara virtual yang dipandu pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio itu menghadirkan Sandiaga Uno, Rocky Gerung dan anggota DPR RI Kamrussamad sebagai pemateri.
Sandiaga dalam paparannya menyinggung soal pentingnya mengutamakan kesehatan. Menurutnya, pandemi virus corona 2019 atau COVID-19 harus diatasi terlebih dahulu.
“Fokusnya COVID-19 ini akan jauh lebih panjang dan lebih dalam. Jadi kalau kita bicara politik, sumber daya ekonomi itu harus diselesaikan dulu dari segi kesehatan," ucap Sandiaga.
Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 itu menambahkan, turbulensi global yang terjadi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sandi menyebut persoalan akibat COVID-19 saat ini lebih pelik ketimbang wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2003 ataupun krisis keuangan 2008.
“Tingkat inflasi naik, harga bahan pokok, terus penjualan retail jebol. Industri manufaktur, kegiatan dunia usaha, dan cadangan devisa juga (terkena efeknya, red),” jelas Sandiaga.
Oleh karena itu untuk menyelamatkan sektor ekonomi Indonesia, Sandiaga mendorong para pejabat yang berada di posisi pengambilan keputusan memprioritaskan masalah kesehatan. Salah satunya dengan mengupayakan perlindungan bagi dokter ataupun tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19.
"Saya melihat akal sehatnya, dahulukan kemanusiaannya. Kalau ada dokter atau tenaga kesehatan yang tidak dapat APD (alat pelindung diri, red), itu yang kita dahulukan. Akal sehat ini bisa digunakan untuk para pejabat publik dalam mengambil keputusan," tambahnya.
Sementara Rocky Gerung memperkirakan efek pandemi virus corona tidak akan berhenti pada Desember 2020, melainkan pada 2070. Pendapat itu didasari keputusan pemerintah menerbitkan surat utang global bertenor 50 tahun.