Sanitasi Buruk Habiskan Rp 25 T
Depkes Gencarkan Kampanye Cuci TanganSenin, 06 Oktober 2008 – 10:50 WIB
Pakar Demografi dari Universitas Indonesia Prof Askobat Gani mengemukakan bahwa sekitar 84 persen dari total Rp 30 triliun biaya kesehatan tiap tahunnya disebabkan oleh kematian bayi prematur yang terkait dengan sanitasi yang buruk.
“Dari hasil riset yang ada menunjukkan bahwa perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dapat menurunkan resiko terjadinya kasus diare hingga 45 persen, ISPA dan flu burung hingga 50 persen,” jelasnya dalam keterangan resminya pada pers Minggu (5/10).
Dengan kondisi tersebut, maka rumah tangga idealnya harus mengatur bagaimana pengeluaran rumah tangga untuk pengadaan air dan sabun. Disini, Askobat menjelaskan dari sudut pandang health economics, yakni bagaimana aspek kesehatan menentukan aspek-aspek ekonomi dalam masyarakat.
Sementara Direktur Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Wan Alkadri memaparkan bahwa kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS) telah dikampanyekan sejak tahun 1980-an. Namun belum banyak memberikan hasil.
“Bahkan angka kejadian penyakit menular langsung seperti diare dan ISPA masih mendominasi penyebab hilangnya nyawa balita,” ungkapnya.
Wan mengemukakan bahwa program cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu investasi di bidang kesehatan secara preventif. “CTPS diharapkan mampu mendukung kerangka besar program lainnya yakni Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (PSBM),” imbuhnya.