Santri Tani Milenial Berhasil Kembangkan Pertanian Modern Berbasis Korporasi
Pimpinan Pesantren Al-Ittifaq KH. Fuad Affandi mengucapkan terima kasih kepada Kementan yang telah memilih pesantren sebagai tempat kaderisasi petani milenial.
Ulama besar dari Ciwidey itu memang menjadikan pesantren asuhannya sebagai tempat menimba ilmu berbasis pertanian. Sebab, dia meyakini bahwa tanah di negeri ini sangat mudah ditumbuhi sayur dan buah-buahan segar.
"Malam kita berzikir dan pagi kita bertani. Setiap tanah di negeri kita ini sangatlah subur. Tanam apa saja bisa tumbuh dan menghasilkan dengan cepat," kata Kiai Fuad.
Saat ini, Pesantren Al-Ittifaq dijadikan sebagai tempat magang atau pelatihan agrobisnis bagi santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari berbagai daerah.
Tercatat hasil pertanian Pesantren Al-Ittifaq mampu menjadi pemasok di pasar lokal hingga pasar modern untuk area Bandung dan sekitarnya.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan agribisnis mempunyai nilai keunggulan kompetitif dan komparatif, sehingga Pesantren Al-Ittifaq dijadikan sebagai laboratorium dalam menumbuhkembangkan jiwa mandiri dan wirausaha santri.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh Pesantren Al-Ittifaq, yaitu mencetak santri yang berakhlak mulia, mandiri dan berjiwa wirausaha.
Kegiatan agrobisnis yang dilakukan pesantren ini juga mempunyai efek ganda terhadap kelangsungan proses pendidikan di Pesantren Al-Ittifaq. Hasilnya dapat digunakan sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan warga pesantren, sehingga bisa menekan biaya produksi.(*/jpnn)