Sarankan Ical Gandeng Cawapres dari Partai Islam
jpnn.com - JAKARTA - Pegamat politik M Qodari mengatakan bahwa peluang untuk mengevaluasi keputusan Golkar mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden (capres) dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) masih sangat terbuka. Menurut Direktur Eksekutif Indobaromater itu, ada dasar hukum untuk mengevaluasi status Aburizal sebagai capres Partai Golkar.
“Pencapres Ical (Aburizal, red) ditentukan lewat Rapimnas Golkar, karena itu ada pintu masuk juga untuk mengevaluasinya. Secara landasan yuridis dan rasional, ya lewat rampinas pula,” kata Qodari di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis, (21/11).
Dikatakannya, dalam rapimnas itu bisa saja terjadi desakan untuk mengevaluasi keputusan mengusung Ical sebagai capres. Namun, katanya, sinyal untuk evaluasi itu agak sulit lantaran suara 33 DPD I Golkar itu masih solid.
"Sulit untuk mengevaluasi pencapresan Ical. Yang paling mungkin itu mempersiapkan kemenangan Golkar sekaligus menentukan cawapres Golkar,” tegasnya.
Beberapa nama yang sudah disebut-sebut sebagai cawapres Golkar antara lain Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pramono Edhie Wibowo, Mahfud MD, Soekarwo dan Khofifah Indar Parawansa. Namun, kata Qodari, hal penting yang harus diperhatikan Golkar dalam menentukan cawapres adalah aspek suku, sipil-militer dan juga agama.
“Yang riil, cawapres Ical dari partai tengah dan Islam. Karena Golkar partai nasionalis,” sarannya.
Qodari menambahkan, untuk capres pada Pilpres 2014 mendatang memang hanya akan muncul dari partai besar, yakni Golkar dan PDI Perjuangan. Selebihnya capres yang muncul adalah dari koalisi partai tengah seperti Demokrat, PPP, PKS, PAN, PKB, Gerindra dan Hanura.
Qodari menyebut. cawapres yang paling pas untuk Ical adalah dari partai tengah Islam. "Maka, Ical bisa mengakomodir salah ketua umum partai tengah itu sebagai pasangannya,” imbuhnya.(fas/jpnn)