Sasar 400 Nyawa, Pelaku Teror Gereja Pakistan Bawa Bom 15 Kg
’’Saat itu benar-benar kacau. Peluru mengenai orang-orang di dalam ruang utama yang tertutup,’’ kata Aqil Anjum, salah seorang korban luka, seperti dilansir Associated Press.
Jumlah korban bisa ditekan karena pemerintah Pakistan memang meningkatkan pengamanan gereja menjelang Natal. Sebab, gereja dan umat Kristiani di Pakistan memang beberapa kali menjadi sasaran teror kelompok radikal (lihat grafis). Demikian pula muslim dari kelompok minoritas seperti Ahmadiyah dan Syiah.
Hingga berita ini selesai ditulis pukul 23.30 WIB tadi malam, polisi baru bisa menyebutkan bahwa kedua pelaku berusia 16–20 tahun.
Belum ada pula kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, mengutip Reuters, biasanya serangan-serangan semacam itu dilakukan faksi-faksi Taliban.
Berbagai pihak melontarkan kecaman terhadap serangan tersebut. Mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyebutkan bahwa siapa saja yang menyerang tempat ibadah berarti tidak percaya akan iman dan agama.
Hal senada diungkapkan Kepala Staf Militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa. Menurut dia, serangan itu bertujuan memecah belah umat dan merusak perayaan Natal umat Kristiani.
Presiden Pakistan Mamnoon Hussain juga menegaskan, serangan itu tidak akan melemahkan persatuan di negaranya. Dia memerintahkan agar para korban luka mendapat perawatan terbaik.
’’Serangan itu adalah tanda tindakan pengecut. Musuh-musuh Pakistan ingin menyebarkan kerusuhan di negara ini,’’ tegas Menteri Dalam Negeri Pakistan Ahsan Iqbal.