Satgas Covid-19 Singgung Kerja Sama dengan Sejumlah Ormas Keagamaan
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mengapresiasi kerja sama komunitas agama maupun organisasi masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah menilai peran sertanya dibutuhkan bagi Satgas Penanganan Covid-19 dalam melakukan komunikasi publik.
"Sejak awal Satgas berusaha melakukan komunikasi publik yang spesifik terhadap karakteristik masyarakat. Akan tetapi hal ini tidak akan mudah jika prosesnya tidak melibatkan gate keeper komunitas tersebut," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).
Wiku menyebutkan sejumlah ormas Islam yang diapresiasi itu. Di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Satgas Covid-19 berharap semakin banyak komunitas di masyarakat yang bisa tergerak untuk bekerja sama dengan pemerintah. Membangun kedisiplinan masyarakat dapat dimulai dari lingkungannya masing-masing.
"Kami tekankan, Satgas Covid-19 terbuka dengan semua kerja sama, khususnya terkait untuk menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan," ujarnya.
Selain itu, secara rutin Satgas Covid-19 pusat berkomunikasi dengan petugas di daerah dan selalu menekankan prinsip nondiskriminatif, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19
Satgas daerah harus berprinsip teguh untuk melakukan upaya pengendalian tanpa pandang bulu, termasuk saat melakukan penjaringan kasus dengan melakukan testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) terhadap siapa pun yang mengikuti kegiatan kerumunan.