Satgas Panggil Lagi 2 Wasit Laga Dagelan di Sleman
Karena tidak ada dana sebanyak itu, Lasmi pun meminta bantuan ayahnya Budhi Sarwono. Budhi menjabat sebagai bupati Banjarnegara. Pengiritan coba dilakukannya saat itu agar dana dari sang ayah cukup.
’’Waktu itu Bu Papat Yunisal membuat rincian bahwa katanya itu murah, biasanya pemusatan latihan timnas itu Rp 1 miliar, tapi di Banjarnegara cuma Rp 285 juta. Waktu itu hitungannya begitu. Tapi saya kan, walau itu pakai uang ayah, kalau bisa lebih murah kenapa tidak, tapi ternyata tidak. Saya sudah coba irit, tapi tidak bisa,’’ jelasnya.
Karena merugi, Lasmi sempat mengungkapkan mundur. Tapi, Papat Yunisal menjanjikan PSSI akan membayar separo biaya pengeluaran itu asalkan tidak jadi mundur.
’’Nyatanya sampai sekarang satu peser pun uang ganti tidak saya terima. Saya sempat tanya ke Bu Papat, katanya sedang diproses ke Mas Dony, admin timnas. Saya juga sempat telepon-telepon sama Mas Dony, tapi setelah itu itu tidak bisa dihubungi,’’ ungkapnya.
Papat sudah pernah diperiksa satgas pada 24 Desember selama tiga jam. ”Sebetulnya bukan diperiksa, melainkan klarifikasi,” katanya pada 31 Desember kepada Jawa Pos.
BACA JUGA: Kasus Pengaturan Skor Terbaru: Sungguh Parah!
Sementara itu, belakangan terungkap kasus baru lagi yang dilaporkan ke Satgas Antimafia Bola, yakni berdasar laporan dari mantan manajer Perseba Super Bangkalan Imron Abdul Fattah. Namun, saat ini fokus masih pada dua kasus awal.
’’Belum ada terkait hal tersebut,’’ kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. (rid/bry/ham)