Satgas TNI Tangkap Anggota Teroris di Papua, Lihat Senjata dan KTA-nya
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK berhasil menangkap Marthen Iba, yang disinyalir sebagai simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua Barat, Minggu (24/9).
Penangkapan ini dilakukan setelah Pos Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK sektor Distrik Aroba Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, diserang Orang Tak Dikenal (OTK).
Penangkapan terhadap Marthen Iba ini merupakan hasil razia yang dilakukan oleh TNI beserta aparat Kepolisian setempat, setelah sebelumnya terjadi serangan terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni.
Kapen Kogabwilhan III Kolonel CZI Gusti Nyoman Suriastawa menyampaikan satu orang simpatisan KST Papua Barat itu diduga terkait dengan serangan OTK terhadap Pos TNI sebelumnya.
“Setelah dilaksanakan pengejaran terhadap OTK yang melaksanakan penyerangan terhadap Pos TNI dan dilakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai, dapat diamankan satu orang atas nama Marthen Iba sebagai simpatisan KST dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan,” jelas Gusti dalam keterangan yang diterima.
Dia menilai serangan KST terhadap Pos TNI merupakan upaya coba-coba memancing di air keruh. Gusti meyakini KST ingin menunjukkan eksistensinya.
"Demikian juga kalau TNI melakukan balasan kemudian OTK tersebut meninggal dunia, maka pihak KST akan bilang bahwa aparat TNI-Polri melakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil dan melanggar HAM, atau bisa jadi mancing TNI melakukan pengejaran untuk dilakukan penyergapan atau serangan balik terhadap TNI, namun prajurit yang di pos tidak terpancing dengan taktik KSTP, tetap tenang dan fokus untuk penegakan hukum sehingga dilakukan sweeping untuk memisahkan antara rakyat dan simpatisan KST,” pungkas Kapen
Adapun barang bukti yang diamankan berupa tiga pucuk senjata rakitan, KTP Marthen Iba, Kartu Anggota TPN Papua Barat atas nama Marthen Iba dengan jabatan Staf Operasi, delapan buah HP, dua buah kartu perdana Telkomsel, dan satu buah Tas.