Satpol PP-Bakesbanglinmas Tawuran
jpnn.com - SURABAYA – Ini contoh perilaku aparatur pemerintahan yang tidak patut ditiru. Petugas satpol PP mengeroyok anggota bakesbanglinmas hanya gara-gara tersinggung saat pertandingan futsal. Perseteruan dua instansi yang kantornya bersebelahan di Jalan Jaksa Agung Suprapto itu berlanjut sampai pada penyerangan di kantor satpol PP. Ujung-ujungnya, mereka melapor kepada polisi.
Perseteruan tersebut terjadi ketika tim futsal satpol PP bertanding dengan dinas cipta karya dan tata ruang (DCKTR) pada Jumat malam (15/8) di kompleks Mangga Dua Wonokromo. Pertandingan yang dimulai sejak pukul 19.00 itu berjalan imbang. Hingga pertandingan berakhir, skornya 1:1.
Pertandingan yang dijaga anggota bakesbanglinmas itu tidak berjalan mulus. Kedua tim beberapa kali terlibat cekcok. Salah satunya, tudingan pelanggaran oleh masing-masing tim tetapi tidak ditindak wasit.
Puncaknya terjadi ketika dua tim tersebut terlibat adu mulut sampai hampir berkelahi. Melihat gelagat yang kurang baik, anggota bakesbanglinmas terjun berusaha melerai. Entah apa sebabnya, justru anggota bakesbanglinmas itu yang menjadi sasaran.
Tujuh anggota satpol PP yang mengenakan seragam futsal mengeroyok dua anggota bakesbanglinmas. Kejadian tersebut langsung menjadi perhatian banyak orang. Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto sampai mendatangi lokasi kejadian dan mendamaikan mereka. Saat itu pertandingan sempat berlanjut hingga adu penalti dengan skor akhir 4:2 untuk tim satpol PP.
Perdamaian tersebut belum membuat situasi mereda. Perseteruan kembali berlanjut dengan penyerbuan anggota bakesbanglinmas ke kantor satpol PP sekitar pukul 23.00. Penyebabnya, diduga ada provokasi pihak luar yang berteriak bahwa anggota bakesbanglinmas kembali dikeroyok.
Kejadian itu langsung bisa diredam ketika Kepala Bakesbanglinmas Surabaya Sumarno dan Irvan bertemu serta mendamaikan anak buah mereka. Di sisi lain, dua anggota bakesbanglinmas yang menjadi korban pengeroyokan di lapangan futsal melaporkan anggota satpol PP ke Polsek Wonokromo.
Kapolsek Wonokromo Kompol Suryo Hapsoro membenarkan adanya laporan tersebut. Korban sudah divisum untuk bukti adanya dugaan pengeroyokan. ’’Lukanya memar di pipi karena terkena pukulan,’’ jelasnya.