Saudi Batal Cambuk Perempuan Pengemudi
Reformasi, Pemilu Lokal Terakhir bagi Pemilih PriaJumat, 30 September 2011 – 05:05 WIB
Hal itu, antara lain, terlihat di salah satu TPS di kawasan Al-Olaya, pusat Kota Riyadh. "Frekuensi pemilih memang rendah sebelum siang hari. Kebanyakan orang masih tidur karena bertepatan dengan hari libur," ungkap Abdulwahab al-Maliki, salah seorang calon anggota parlemen lokal.
Pemilu kemarin berlangsung selang empat hari setelah Raja Abdullah memberikan hak suara kepada perempuan. Hal itu lama diperjuangkan aktivis perempuan. Dengan keputusan itu, terbuka peluang bagi kaum perempuan untuk masuk Majelis Syura. Seluruh anggota lembaga konsultatif (semacam parlemen dengan tugas mengusulkan rancangan undang-undang) ditunjuk oleh raja.
Namun sejumlah pihak menilai langkah tersebut belum cukup. Hussein Sharif, kepala Asosiasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Kota Makkah, menilai bahwa keputusan raja itu hanya langkah awal. "Perjuangan kaum perempuan masih panjang untuk mendapatkan hak-hak mereka," ujar dia. (AFP/AP/BBC/cak/dwi)