Saya Pikir Saya Akan jadi Wamentan
Senin, 17 Oktober 2011 – 21:14 WIB
Selanjutnya, apa yang Anda lakukan setelah mendengar kabar itu?
Kata ajudan, saya disuruh siap-siap saja, karena jam 14.00 WIB diminta agar merapat ke Cikeas. Setelah itu, saya langsung melapor ke pak Mendiknas, Mohammad Nuh. Harusnya dari acara di hotel itu, saya harus ke acaranya pak Wamendiknas (Fasli Jalal) di Kementerian Agama. Tetapi akhirnya tidak jadi, dan saya langsung on the way menghadap Pak Nuh. Beliau memang memberi arahan agar bertemu dulu dengan beliau di kantor Kemdiknas. Saya ke sana (Kemdiknas) untuk temui beliau, saya menghadap beliau, dan menyampaikan bahwa saya tidak tahu apa yang terjadi.
Kabarnya Anda sempat bingung ya?
Iya, saya sempat bilang ke Pak Nuh, saya datang ke Jakarta kan awalnya hanya menolong pak Menteri dengan ikhlas sebagai Irjen dan saya rela meninggalkan jabatan Rektor Universitas Andalas. Tapi saya kok ditelpon oleh ajudan Pak Sudi, apa yang terjadi? Tanya saya ke pak Nuh. Saya juga sempat bertanya ke Pak Menteri, siapa yang menjadi mendiknasnya nanti. Menurut beliau (Pak Nuh), saya tidak perlu tahu siapa Menterinya, apakah tetap atau diganti. Kata beliau, yang terpenting saya lebih baik datang ke Cikeas dulu, nanti Presiden yang akan memberikan arahan dan bertanya apakah saya bersedia atau tidak.
Ketika sampai di Cikeas, arahan apa yang disampaikan oleh Presiden kepada Anda ?
Presiden memberikan arahan kepada saya, untuk menjadi Wamendiknas bidang Pendidikan. Dan rupanya, beliau juga sudah memegang data-data mengenai diri saya. Mungkin diperoleh dari Pak Mendiknas.