Saya Sering Dapat Tawaran jadi Istri Simpanan
jpnn.com - JPNN.com - Meski izinnya sudah dicabut, lokalisasi di Tondo Kiri, Palu, Sulawesi Tengah masih berbau mesum.
Mencari tempatnya tidak sulit. Keberadaannya pun cukup familiar di masyarakat Kota Palu. Saat menyebut nama Tondo Kiri, orang langsung paham. Disebut Tondo Kiri, karena letaknya yang berada di sebelah kiri Jalan Trans Sulawesi (dari arah selatan ke utara Kota Palu).
Walaupun sudah tak mengantongi izin, namun tempat bertemunya pria hidung belang dan pekerja seks komersial (PSK) tersebut, masih eksis sampai saat ini.
Keberadaan perempuan-perempuan penjaja seks yang berada di eks lokalisasi tersebut juga punya cerita tersendiri.
Seperti yang diutarakan salah seorang warga sekitar, Rona, (nama disamarkan), menjadi tempat curahan hati para PSK. Perempuan pemilik kios yang berada di sekitar eks lokalisasi ini sering mendengarkan keluhan beberapa PSK Tondo Kiri.
"Mereka kebanyakan sudah mempunyai suami dan anak di kampung halamannya. Mereka sengaja jauh-jauh dari Pulau Jawa untuk ke Palu demi mencari uang di lokalisasi," kata Rona, seperti dilansir dari Radar Sulteng.
Namun, imbuh Rona, kebanyakan mereka sudah diceraikan suami. Saat diceraikan, rata-rata PSK sudah dikaruniai satu hingga tiga anak. Dengan alasan memenuhi kehidupan keluarga dan anaknya, mereka harus memutar otak. Kerja apa saja yang penting bisa menyambung hidup.
"Biasanya, kalau mereka (PSK) lagi sepi dapat pelanggan, mereka lari ke kios-kios yang berjualan di dalam sini (Tondo Kiri). Biasanya, mereka datang kemari curhat sampai menangis menceritakan hidupnya yang sudah berbuat dosa. Mereka biasa bilang dengan saya, mereka menyesal kerja begituan. Cuma mau bagaimana lagi, susah. Hanya itu yang bisa mereka kerjakan daripada diam di kampung halamannya," cerita Rona, yang sudah setahun lebih berjualan di lokalisasi Tondo Kiri.