Saya Tidak Merokok
Kamis, 03 Mei 2012 – 05:35 WIB
"Pada saat itu, saya belum tahu. Kalau tahu, saya pasti sudah berobat. Memang tidak terdeteksi." Yang terdeteksi itu baru saja, sehingga saya pun berobat baru saja." Ini berita yang mengagetkan buat saya dan keluarga," ungkap mantan kepala laboratorium kerjasama Indonesia-Amerika Serikat, Namru, ini.
Berdasarkan sejumlah jurnal kesehatan, kanker paru adalah salah satu kanker paling mematikan dibanding kanker lain. Meski 80 persen pengidap kanker paru adalah perokok aktif maupun pasif, namun ada satu diantara lima pengidap kanker yang bukan perokok. Seperti halnya kanker leher rahim, perempuan bukan perokok berisiko dua kali lipat mengalami kematian akibat kanker paru karena faktor hormon estrogen yang diketahui meningkatkan aktivitas sel-sel kanker.
Akibat stigma rokok menyebabkan kanker, pengidap kanker paru kurang mendapat simpati dari masyarakat. Riset pengobatan kanker ini juga jauh tertinggal dibandingkan riset kanker lain, sehingga hingga hari ini kanker paru belum dapat dipetakan. Akibatnya, hingga hari ini kanker paru belum ditemukan obatnya. Para dokter biasanya menggabungkan operasi dengan terapi radiasi dan kemoterapi, namun angka keberhasilannya terbilang kecil.