SBY Diapresiasi jika Berani Memutuskan Demokrat Jadi Oposisi
jpnn.com - JAKARTA - Sikap Susilo Bambang Yudhoyono menyikapi hasil hitung cepat pemilihan legislatif 2014 mendapat apresiasi. Ucapan selamat kepada PDIP, Golkar, dan Gerindra, tiga partai teratas hasil hitung cepat berdasarkan sejumlah lembaga survei dianggap sebagai budaya yang baik dalam berdemokrasi.
"Sudah benar sikap SBY yang memberikan selamat buat para pemenang pemilu legislatif," jelas board advisor CSIS Jeffrie Geovanie saat dihubungi, Kamis (10/4).
Jeffrie mengatakan sikap SBY ini akan lebih dihargai lagi kalau langsung menentukan sikap partainya akan jadi oposisi, tidak ikut koalisi mana pun. Alasannya, SBY dan Partai Demokrat tidak bisa mengusung capres karena suara yang diperoleh pada Pemilu 2014 tak mencukupi 20 persen suara nasional yang disyaratkan.
"Sebuah tradisi baru yang bagus dan akan diapresiasi oleh masyarakat luas. Di samping itu bisa penuh konsentrasi membenahi Partai Demokrat untuk disiapkan merebut kemenangan kembali di pemilu 2019," ungkap Jeffrie.
Sebelumnya, dalam jumpa pers di Cikeas, Bogor, SBY mengaku tidak bisa langsung memutuskan apakah akan masuk pemerintahan atau oposisi. Tapi dia siap untuk dua kemungkinan itu.
"Kalau Presiden bukan dari Partai Demokrat akan berada di dalam pemerintahan atau menjadi oposisi? Jawaban saya, dua-duanya dimungkinkan," tegas SBY. (jpnn)