SBY Harap Suhu Politik Mereda Pascapilpres
Minta Rakyat Doakan Palestinajpnn.com - JAKARTA - Menjelang pengumuman hasil perhitungan resmi atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyatakan harapannya agar suhu politik yang saat ini tengah memanas, bisa mereda. Hal tersebut diungkapkan dalam pidato peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, kemarin (16/7).
"Melalui momentum peringatan Nuzulul Qur'an, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan insya Allah menjadi penyejuk bagi suhu politik yang belakangan cenderung menghangat di negeri kita. Melalui peringatan Nuzulul Qur'an ini pula, mudah-mudahan bangsa kita tetap, dan bahkan makin rukun dan bersatu," jelas SBY.
SBY menguraikan, Al- Quran memberikan tuntunan kepada umat manusia untuk hidup rukun dan damai. Karena itu, dia berharap masyarakat Indonesia mengamalkan ajaran Al-Quran itu, sehingga tidak terpecah belah dalam suasana politik yang masih hangat saat ini. Dia menekankan bahwa rakyat Indonesia harus kembali bersatu, sekalipun memilih pilihan politik yang berbeda.
"Dalam kehidupan politik pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, kita berkewajiban untuk merajut kembali ikatan kita sebagai sebuah bangsa yang bersatu, yang beberapa saat yang lalu pernah terganggu. Kita diwajibkan untuk kembali menguatkan ikatan yang kokoh dan menjalin kembali hubungan yang harmonis di antara kelompok yang berbeda pilihan," tegasnya.
Presiden RI keenam itu juga menghimbau kepada masyarakat agar menghentikan segala bentuk permusuhan. Dia menyarankan agar publik tidak mudah berburuk sangka dan menyebarkan fitnah, tanpa mengklarifikasi suatu hal terlebih dahulu. Opini-opini publik yang negatif tersebut mampu memecah belah persatuan.
"Kita harus hentikan permusuhan di antara kita, serta sekaligus menjauhkan diri dari fitnah dan sikap berburuk sangka kepada sesama anak bangsa. Kita mengetahui, Al-Quran mengajarkan umat manusia agar menjauhi sifat berburuk sangka dan menggunjingkan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan persaudaraan. Jangan sampai persatuan dan persaudaraan kita menjadi terganggu oleh berita-berita dan opini yang tidak benar dan menyesatkan," tuturnya.
Di samping soal pilpres, dalam kesempatan tersebut SBY juga kembali menyinggung soal Palestina. Dia menuturkan, di tengah bulan suci Ramadhan, Palestina justru menghadapi cobaan berat. Serangan Israel di jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 200 jiwa dari pihak sipil Palestina, harus menjadi perhatian internasional, termasuk Indonesia.
"Sebagai sebuah bangsa dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita tidak bisa mem-biarkan berlanjutnya penderitaan dari saudara-saudara kita di Palestina," ujar SBY.